Antara Refleksi Lensa dan UFO: Penjelasan Kasus Foto Ubur-Ubur Langit Groningen

Saat itu malam hari dan sebuah badai sedang terjadi di Groningen, Belanda. Harry Perton, seorang blogger spesialis alam, tidak melewatkan kesempatan itu. Ia segera mengambil kamera dan memotret suasana langit yang gelap. Ketika melihat hasilnya, ia terkejut karena menemukan sebuah objek bercahaya hijau yang terlihat seperti seekor ubur-ubur atau.... sebuah UFO?

Kasus foto Ubur-ubur Harry Perton ini memang tidak menghebohkan. Tapi saya memutuskan untuk mempostingnya karena penjelasan yang akan saya berikan di tulisan ini bisa menjawab banyak kasus foto "UFO" lainnya yang pernah muncul atau akan muncul di kemudian hari. Jadi mari kita lihat kasus ini bersama-sama.

Berikut adalah foto UFO Ubur-ubur yang berhasil diambil oleh Mr. Perton.

 BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

“Saya melihat dari jendela sebuah pemandangan langit yang sangat indah dan saya menunggu hujan reda sebelum saya keluar rumah.” Kata Mr. Perton. “Lalu, saya mengambil foto dan tiba-tiba muncul sebuah kilat. Awalnya saya mengira kilat itu berasal dari kamera yang saya bawa, namun lampu blitz kamera ternyata tidak menyala.”

“Jadi saya berkesimpulan bahwa kilat itu berasal dari petir. Ketika kembali ke rumah, saya melihat sesuatu yang aneh pada foto yang saya ambil – sesuatu yang terlihat seperti UFO."

Mr. Perton sendiri percaya bahwa objek dalam foto itu memiliki penjelasan ilmiah.

“Secara pribadi, saya bukan orang yang percaya dengan keberadaan UFO. Saya rasa objek tersebut adalah sesuatu yang bersifat meteorologis. Mungkin seberkas sinar matahari yang mengintip menembus awan badai yang menciptakan efek ini.”

Foto itu diposting Mr. Perton dan perdebatan pun muncul.
Wajar, soalnya objek dalam foto tersebut terlihat seperti sebuah UFO yang sedang memasuki atmosfer bumi dengan kecepatan hypersonic. Too good to be true.

Beberapa orang yang menolak teori UFO percaya bahwa objek tersebut adalah sebuah “sprite”, yaitu pelepasan listrik dalam skala besar di atas awan badai, atau cumulonimbus. Fenomena ini memang bisa menciptakan cahaya merah oranye yang mirip dengan ubur-ubur.

 BandarQ Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Namun jika kita membandingkan kedua foto tersebut, maka kita akan melihat bentuk yang berbeda. Ubur-ubur Mr. Perton terlihat lebih rapi.

Menariknya, objek yang mirip dengan ini pernah juga terpotret sebelumnya pada Januari 2010. Saat itu, objek yang serupa berhasil diambil oleh Arne Milkalsen di atas Andenesm, Norwegia.

Mr. Mikalsen mendapatkan objek tersebut ketika sedang memotret Aurora yang terlihat di wilayah itu. Awalnya, Mr. Mikalsen mengira objek tersebut adalah pantulan dari lensa kamera. Namun ketika ia memposting foto tersebut ke situs spaceweather.com, ia mendapatkan tanggapan beragam dari para ahli. Salah satunya seorang ilmuwan bernama Lynn Hansen dari Tromsø Geophysical Observatory.

Menurut Hansen, objek tersebut tercipta karena cahaya aurora yang terpantul ke objek eksternal seperti sebuah pesawat atau yang paling mungkin, sebuah satelit. Ini diperkuat dari warna objek tersebut, yaitu hijau, sama seperti Aurora.

Jika ini yang terjadi, maka satelit tersebut akan berfungsi sebagai Iridium Flare. Satelit iridium sendiri memiliki tiga antena utama dimana pada sudut tertentu, refleksi cahaya matahari dari salah satu antena tersebut akan menimbulkan bintik kecil di permukaan bumi dengan diameter sekitar 6,25 mil.

Lain lagi Pal Brekke, penasihat senior di Norwegian Space Centre. Menurutnya objek tersebut kemungkinan besar hanyalah refleksi dari cahaya lampu jalan.
"...Saya juga belum bisa yakin sepenuhnya, tapi kita juga tidak bisa mengabaikan teori ini.” Kata Mr.Brekke.

Jadi, Apa identitas objek berbentuk ubur-ubur itu sebenarnya? UFO yang sedang bergerak dengan kecepatan hypersonic, ubur-ubur angkasa, pantulan satelit atau refleksi lampu jalan?

Well, misteri yang terlihat rumit ini sebenarnya tidak membutuhkan ilmuwan pemenang Nobel untuk memecahkannya. Cukup seorang fotografer profesional.

Yang saya maksud adalah, Objek tersebut, yang terlihat seperti UFO, sesungguhnya hanyalah refleksi cahaya pada lensa kamera, seperti dugaan awal Mr. Mikelsen dan Mr. Brekke.
Refleksi semacam ini biasa disebut ghosting flare.


Pernahkah kalian membaca kisah mengenai riwayat sebuah foto UFO dimana sang pemotret bercerita bahwa ia tidak bisa melihat apapun di langit, namun setelah melihat hasil jepretannya, ia baru bisa melihat keberadaan UFO tersebut?

Jika kalian menemukan cerita semacam ini, maka jawaban atas misteri ini umumnya terletak pada lensa kamera tersebut. Penarikan kesimpulan yang sederhana, namun akurat.

Mungkin diantara kalian ada yang menolak teori ini karena objek yang ditangkap oleh Mr. Perton dan Mr. Mikelson sama sekali tidak mirip dengan refleksi cahaya pada lensa.



Ini tidak benar. Refleksi lensa memang membutuhkan kombinasi antara posisi pemotret, sumber cahaya yang terang, diafragma lensa dan tentu saja materi dari lensa itu sendiri. Dengan kombinasi yang tepat, refleksi lensa dengan bentuk yang unik bisa tercipta. Langka, tapi sangat mungkin.

Bandar Q Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya

Bandar Q Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya