Bagi Anda yang pernah membaca sejarah Rusia, nama berikut ini dipastikan akan membuat ngeri.
Sebab, namanya akan mengingatkan berapa Rusia pernah melalui masa-masa mengerikan saat penguasanya telanjur percaya buta kepada seseorang yang mereka percayai mempunyai kekuatan mistik.
Nama yang dimaksud adalah Rasputin, sebuah nama yang juga memiliki arti mengerikan, atau setidaknya tak menyenangkan, yaitu "orang bejat".
Kasar kedengarannya, tapi memang demikianlah artinya. Padahal nama aslinya Grigory Yefimovich Novikh.
Tidak diketahui dengan pasti kapan ia lahir, diperkirakan 1872 di Pokrovskoye, dekat Tyumen, Siberia, yang masa itu termasuk wilayah Kekaisaran Rusia.
Diperkenalkan ke istana
Entah mengapa, meskipun sempat bersekolah Grigory yang petani itu tetap buta huruf. Pada umur 18 tahun, ia masuk biara di Verkhoture dan berkenalan dengan sekte Khlysty.
Para anggota sekte ini punya tradisi menyiksa diri sebagai tanda penyesalan akan dosa-dosanya. Namun Grigory menciptakan doktrin baru yang memakai sarana percabulan untuk "mendekatkan diri dengan Tuhan".
Tentu saja hal itu tidak bisa diterima di biara. Jadi pada umur 19 tahun ia keluar dan menikah dengan Proskovia Fyodorovna yang kemudian memberinya empat orang anak.
Pernikahan tidak membuat Rasputin betah menetap. Ia pergi berkelana ke Gunung Athos di Yunani, lalu ke Yerusalem.
Dengan menamakan diri sebagai orang suci, ia menggantungkan hidup dari sumbangan para petani. Ketika itu ia dikenal sebagai penyembuh dan peramal.
Tahun 1903 Rasputin, dengan penampilan jorok dan kotor, tiba di St. Petersburg di Rusia. Kehadirannya menarik perhatian Theophan, inspektur Akademi Keagamaan di kota itu.
Bahkan tak kurang dari Hermogen, Uskup Saratov yang sedang tergila-gila mempelajari mistik, ikut tertarik kepadanya.
Mungkin saja Rasputin memiliki kemampuan khusus sebagai penyembuh. Justru berkat reputasinya sebagai penyembuh, ia diperkenalkan ke istana tahun 1908.
Ketika itu Tsar Nicholas II dan Tsarina Alexandra sedang risau sampai kehilangan akal karena putra mahkota Alexei mengalami perdarahan hebat.
Sayang karunia yang dimiliki Rasputin kemudian sering disalahgunakannya
Berlagak suci
Semula Tsar dan permaisurinya hanya memiliki empat orang putri. Lalu tahun 1904 lahirlah putra mahkota yang ditunggu-tunggu, Alexei Nicolayevich.
Sayangnya Putra Mahkota mewarisi penyakit keturunan hemofili dari pihak ibunya, Tsarina Alexandra Fyodorovna yang tidak lain dari cucu Ratu Victoria dari Inggris.
Akibat penyakit itu, luka sedikit saja bisa menyebabkan Alexei mengalami perdarahan hebat yang mengancam jiwa.
Mungkin dengan obat atau hipnotisme atau keduanya, Rasputin berhasil meredakan penderitaan Alexei.
Ketika Rasputin meninggalkan istana, Tsar dan keluarganya sudah berhasil diyakinkannya bahwa nasib Putra Mahkota Alexei dan seluruh keluarga Dinasti Romanov terkait erat dengannya.
Tsarina bahkan telanjur menganggap Rasputin sebagai utusan Tuhan yang akan menyelamatkan takhta Dinasti Romanov dan "suara rakyat kecil" karena ia berasal dari kalangan petani.
Itulah awalnya selama 10 tahun berikutnya Rasputin memiliki kekuasaan besar, tidak hanya terhadap keluarga Tsar tapi juga terhadap masalah kenegaraan.
Di hadapan Tsar dan anggota keluarganya, Rasputin bisa bersikap seolah-olah ia petani sederhana yang suci. Namun di luar itu rupanya ia tidak mampu terus menahan diri.
la lalu mengajarkan bahwa berhubungan badan dengannya mempunyai efek menyucikan dan menyembuhkan. Tidak mengherankan ia bisa memiliki banyak kekasih dan terus berusaha menjerumuskan banyak wanita pada percabulan.
Ketika sepak terjangnya sampai di telinga Tsar, kaisar Rusia itu menolak untuk percaya. Setahu Tsar, Rasputin itu orang suci. Akibatnya para pelaporlah yang dianggap memfitnah.
Hukumannya tak tanggung-tanggung: dibuang ke tempat terpencil
Namun dengan berjalannya waktu, pada tahun 1911 kelakuan Rasputin sudah menjadi skandal nasional. Perdana Menteri P.A. Stolypin yang berani, merasa wajib melaporkan perbuatan-perbuatan Rasputin yang sangat tercela.
Pada pertengahan 1914 Tsar terpaksa mengenyahkan Rasputin. Namun nasib baik Rasputin belum berakhir di sini rupanya.
Beberapa bulan kemudian, pada bulan September, Rasputin dipanggil kembali oleh Tsarina. Ibu yang khawatir ini merasa putranya terancam maut tanpa kehadiran Rasputin.
Karena Tsarina memiliki pengaruh besar atas Tsar, sang kaisar membiarkannya. Apalagi ia juga khawatir akan nasib putranya. Semua laporan perihal kemaksiatan Rasputin diabaikannya saja.
Dalam Perang Dunia I, sebagai pucuk pimpinan angkatan perang Tsar Nicholas II harus pergi ke medan perang mengunjungi pasukan-pasukannya.
Urusan dalam negeri diserahkannya kepada Tsarina, yang kemudian menjadikan Rasputin penasihatnya.
Sejak menjelang akhir 1915 Rasputin pun menjadi manusia yang sangat berkuasa di Rusia. Kekuasaannya begitu besar, mulai dari menunjuk pejabat gereja sampai memilih menteri.
Sayang, orang-orang yang diangkatnya sering kali tidak becus dan merupakan kaum oportunis belaka. Akibatnya keadaan Rusia kian terpuruk, pamor Tsar jelas pula kian merosot.
Kekuasaan Rasputin demikian meraja lela ia bahkan bisa mengintervensi masalah-masalah militer. Tsar yang dirisaukan oleh perang dan kesehatan putranya tetap masih sangat menghargai nasihatnya.
Meski Rasputin tidak berpihak pada partai politik manapun, tetapi jangan berani-berani menentang kekuasaan Tsar yang tidak terbatas atau Rasputin sendiri.
Tidak mempan diracun
Sejumlah orang kemudian merasa Rasputin sedang menghancurkan Rusia. Berhubung Tsar berpihak kepadanya, demi menyelamatkan Rusia mereka pun mencari jalan untuk menyingkirkan Rasputin.
Berulang-ulang orang mencoba membunuhnya, tetapi selalu gagal.
Sampai tiba saatnya sekelompok kaum konservatif ekstrim, termasuk di dalamnya Pangeran Feliks Yusupov (suami Putri Natasha, kemenakan Tsar), Vladimir Mitrofanovich Purishkevich (anggota Duma, dewan perwakilan legislatif), Grand Duke Dmitry Pavlovich (sepupu Tsar), berkomplot untuk melepaskan monarki dari skandal berikutnya yang mungkin bakal terjadi.
Malam tanggal 29 -30 Desember (menurut penanggalan Rusia gaya lama 16-17 Desember) 1917 Rasputin diundang ke istana Yusupov di Moika. Di sana ia disuguhi anggur dan kue-kue yang sudah dibubuhi racun.
Dosisnya cukup untuk membunuh seekor lembu jantan. Mula-mula ia menolak makan dan minum, tetapi akhirnya mau juga.
Namun ternyata tidak terjadi apa-apa. Soalnya racun itu konon dari jenis yang menjadi tawar begitu dimakan bersama gula. Rasputin cuma mengeluh sakit perut.
Yusupov jadi salah tingkah. Saking kehilangan akal, ia mencabut senjata dan menembak Rasputin. Dukun itu jatuh telentang, tetapi tidak juga tewas. la bahkan bangkit dan berusaha menerkam leher penembaknya.
Yusupov berhasil melepaskan diri dan berlari menyingkir. Rasputin merangkak lalu sempoyongan berjalan keluar rumah. Dari dalam rumah Puriskevich pun menembaknya tiga kali.
Tapi Rasputin belum juga tewas. Malah Yusupov yang pingsan karena tidak terbiasa melakukan perbuatan sesadis itu.
Komplotan itu kemudian mengikat Rasputin dan membuangnya ke dalam lubang di lapisan es permukaan Sungai Neva. Di sinilah akhirnya Rasputin tewas terbenam.
Pembunuhan atas Rasputin tentu saja menggusarkan Tsarina, yang makin mempraktikkan kekuatan tangan besi pada kekuasaannya yang tidak terbatas.
Pangeran Yusupov, tanpa diadili lagi, dibuang ke daerah terpencil. Hanya beberapa minggu kemudian akhirnya kekaisaran berhasil dijungkirkan oleh revolusi.
Tsar dipaksa turun takhta. Bersama seluruh anggota keluarganya ia ditawan, diangkut ke Yekaterinburg. Di sanalah mereka mengalami nasib tragis.
Tsar Nicholas II dan seluruh keluarganya ditembak mati pada tanggal 16 - 1 7 Juli 191 oleh Kaum Bolsheviks.