Fenomena mati suri ibarat sebuah misteri. Meski berkali-kali terjadi, tetap saja sulit merabanya kecuali oleh orang yang langsung merasakannya langsung. Bagaimana Islam memandangnya?
Pada 1989, Dr. George Rodonaia imigrasi ke Amerika Serikat. Sebelumnya, dia adalah dokter penyakit jiwa di Uni Soviet dan juga seorang ateis yang teguh. Dia pernah mengalami suatu pengalaman klinis hampir mati yang paling panjang pada tahun 1976.
Setelah George ditabrak mobil, ia dinyatakan mati. Jenazahnya diletakkan di ruang mayat selama 3 hari, hingga ada seorang dokter melakukan autopsi di bagian perut, ia baru bangkit kembali. Sejak itu, George beralih ke bidang penelitian mempelajari ruh dan meraih gelar dokter dalam bidang psikologi agama. Pengalaman mati surinya dicatat dalam karya Philip L. Berman berjudul Perjalanan Pulang Kembali.
Dalam buku itu, George mengaku bahwa dalam mati surinya seolah-olah ia berada dalam kegelapan. Namun, dia tidak merasakan sakit, meski dalam hatinya dihantui rasa takut yang sangat akut. Dan dia juga masih ingat kalau dirinya adalah George.
Hal setupa juga dialami Bob Woodruff, ketika ia terluka parah saat perang Irak pada 2006. Setelah mobilnya menabrak improvisasi alat peledak, Mr Woodruff teringat bagaimana tubuhnya mengembang dan melihat cahaya putih beberapa menit saat ia tidak sadarkan diri.
Namun, dari semua kisah mati suri seseorang, kisah Aslina (Warga Bengkalis) berikut ini adalah yang paling menggugah keimanan kita. Sebab, dalam mati surinya yang terjadi pada 24 Agustus 2006 ini ia sempat dipertemukan dengan kehidupan alam Barzakh.
Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad, ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan Assalamu'alaikum kepada ruh Aslina.
"Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot, gemetar," ujar Aslian kala itu.
Lalu malaikat itu bertanya, "Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Di mana kiblatmu? Dan siapa nama orang tuamu?" Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan lancar. Lalu ia dibawa ke alam Barzakh. Di sana ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang mukanya berkudis, badan berbulu dan mengeluarkan bau busuk.
Lalu ia juga bertemu dengan ayahnya yang berusia antara 17-20 tahun. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan berkata: "Wahai ayah, janji saya telah sampai." Mendengar itu sang ayah menangis. Lalu ayahnya berkata kepada Aslina. "Pulanglah ke rumah. kasihan adik-adikmu. "Ruh ASlina pun menjawab, "Saya tak bisa pulang, karena janji telah sampai".
Lalu Aslina melanjutkan perjalanannya hingga bertemu dengan perempuan beramal shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Kemudian ruh Aslina dibawa ke kursi yang empuk dan didudukkan di kursi tersebut, di sebelahnya terdapat seorang perempuan yang menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya kepada perempuan itu: "Siapa kamu?" Lalu perempuan itu menjawab. "Akulah (amal) kamu."
Selanjutnya, ia dibawa bersama dua malaikat dan berjalan menelusuri lorong waktu melihat penderitaan manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang laki-laki yang memikul besi seberat 500 ton, tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada amalnya, "Siapa manusia ini?" Amal Aslina menjawab bahwa orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang kulit dan dagingnya lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pupla oleh ruh Aslina manusia yang dihukamkan besi ke tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka berzina. Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumurah darah, orang tersebut menjerit dan tidak ada yang menolongnya.
Ruh ASlina bertanya pada amalnya. Dan dijawab orang tersebut adalah orang yang suka membunuh. Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.
Aslina juga sempat dikalungkan tasbih yang memiliki 99 butir di lehernya. ia juga mendengar adzan seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya. "Saya mau shalat," Lalu dua malaikat yang memimpinnya melepaskan tangan ruh Aslina. "Saya pun bertayamum, saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat," ungkap Aslina.
Selanjutnya ia melihat Masjid Nabawi, lalu diperlihatkan pula kepada Ruh Aslina makan Nabi Muhammad Saw. berikutnya ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil. Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina. "Tolong kau sampaikan kepada umat bersujud dihadapan Allah."
Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu berkata, "Cepatlah Kiamaty! Aku tak tahan lagi di sini, Ya Allah." Manusia-manusia itu juga memohon," Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal."
Demikian beberapa pengalaman mati suri yang dialami seseorang. Tampak ada beberapa pola yang sama dan ada pula yang berbeda meski sedikit. Lalu apa sebenarnya Mati suri itu sendiri?
Near Death Experiences (NDE) atau pengalaman mati suri sering digambarkan sebagai satu perasaahn yang kadang-kadang terjadi ketika seseorang hampir mati atau telah dinyatakan meninggal secara klinis.
Banyak korban selamat melaporkan pengalaman saat keluar dari tubuhnya. Mereka terasa melihat kilatan cahaya, memiliki kesadaran menjelang kematian, bertemu sanak famili yang ditinggalkan dan merasakan ketenangan perasaan serta hilangnya rasa sakit.
Para ilmuwan memiliki pendapat berbeda tentang mengapa mereka mengalami hal itu, yang paling populer disebut 'mati-otak secara hipotesa', di mana ketika otak berada di bawah tekanan, otak akan melepas luapan neuro-chemical yang menciptakan kilatan cahaya, kedamaian dan ketenangan.
Beberapa ahli berteori bahwa gangguan saraf atau kelebihan beban informasi yang dikirim ke korteks visual otak menciptakan gambaran cahaya terang yang berangsur-angsur menjadi lebih besar. Otak dapat menafsirkan hal ini sebagai bergerak di terowongan gelap.
Peneliti dari Universitas George Washington bernama Lakhmir Chawla mengatakan bahwa pengalaman mati suri bisa disebabkan oleh gelombang energi listrik saat otak kehabisan oksigen. Saat aliran darah melambat dan tingkat oksigen habis, sel-sel otak memicu satu implus listrik terakhir.
Seorang peneliti dan peraih gelar doktor filsafat dari Universitas Virginia Dr Raymond A Moody pernah meneliti fenomena mati suri dan hasilnya dibukukan dalam karya berjudul Life After Life. Hasilnya, orang mati suri rata-rata memiliki pengalaman yang hampir sama. Masuk lorong waktu dan ingin dikembalikan ke dunia.
Lantas, bagaimana konsep mati suri dalam Islam? Dalam al-Qur'an, konsep mati suri ini bisa digambarkan dalam ayat yang berbunyi, "Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya, Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan." (QS. Al-Mu'minun [23]: 99-100)
Ayat diatas menggambarkan tentang seseorang yang telah mati lalu memohon kepada Allah agar bisa dikembalikan ke alam dunia untuk berbuat amal baik. Seseorang yang bisa kembali lagi, itulah yang disebut dengan mati suri. Dan biasanya, orang yang telah mengalami hal ini akan berada pada titik pengalaman spiritual yang luar biasa.
Artinya, biasanya, dia akan tampak menjadi lebih shaleh dan beriman, karena perjalanan mati surinya telah membuka mata batinnya betapa sakitnya siksa neraka dan betapa bahagianya hidup di surga.
Kendati demikian, untuk menyikapi pengalaman mati suri ini baiknya kita kembalikan kepada Allah semata. Pertama, karena pengalaman ini sukar diverifikasi secara ilmiah [akal]; kedua, karena Allah-lah yang Maha Tahu kenapa seseorang dipilihnya mengalami mati suri dan bagi-Nya tidak ada yang mungkin selama Dia berkehendak. Wallahu'alam.
Bandar Q Domino 99 Domino QQ Poker Online Terbaik Dan Terpercaya